FITUR MEDIA: FORCIX SW ALTERNATIF ALAMI

Fitur Kesehatan pada Forcix SW di Jurnal Babi Vol 42 Edisi 5

Oleh Dr David Ishak, Manajer Kesehatan Hewan, Inovasi dan Penelitian BEC

Saat lahir, anak babi lahir dengan usus yang steril. Segera setelah itu, komunitas mikroba yang beragam yang berasal dari induk babi dan lingkungannya mengisi usus. Dengan demikian, lingkungan tempat anak babi dilahirkan memainkan peran kunci dalam penentuan jenis mikroba yang terpapar pada anak babi.

Peternak babi berusaha keras untuk memastikan bahwa kandang pembibitan dibersihkan dan didesinfeksi secara menyeluruh sebelum pemindahan induk babi. Proses ini mengurangi jumlah mikroba di dalam kandang, tetapi beberapa mikroba sangat kuat dan tidak dapat dibunuh oleh disinfektan. Salah satu organisme tersebut adalah coccidia, di mana ookista sangat tahan terhadap dehidrasi dan disinfektan.

Selain itu, beban mikroba di kandang pembesaran dapat dikurangi dengan meningkatkan kesehatan usus induk. Alat manajemen nutrisi seperti meningkatkan kandungan serat fungsional pada induk babi pra-pembesaran dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan usus belakang. Minyak atsiri dan ekstrak tumbuhan juga dapat digunakan untuk meningkatkan mikrobiota induk babi sehingga mengurangi kontaminasi lingkungan di kandang pembesaran.

Parasit seperti coccidia telah terbukti memengaruhi integritas mukosa usus anak babi, yang menyebabkan timbulnya disbiosis pada usia 10 hingga 15 hari. Anak babi yang terkena dampak memiliki tingkat pertumbuhan yang buruk karena malabsorpsi dan peningkatan kerentanan terhadap tantangan penyakit lainnya.

Forcix SW adalah kombinasi dari beberapa minyak esensial alami dan ekstrak tumbuhan yang dipilih dengan proses phytogramme® dan telah teruji di lapangan. Diberikan kepada induk babi pada saat pra-pemeliharaan, FORCIX SW membantu dalam pengelolaan dampak protozoa (keluarga Eimeriidae, tipe Eimeria dan Cytoisospora) dan meningkatkan pertumbuhan pada anak babi muda.

Uji coba lapangan di Australia dilakukan di sebuah peternakan babi komersial di Queensland. Peternakan ini memiliki riwayat disbiosis dan diare pada anak babi dan mengobati semua anak babi dengan Toltrazuril pada usia 3 hari. Sebanyak 106 induk babi multipara dilibatkan dalam uji coba ini selama 7 minggu berturut-turut selama periode musim panas.

 

Uji coba ini memiliki 2 kelompok:

Kelompok #1 (T1) = Kelompok Kontrol Positif (Praktik peternakan standar -Pengobatan Toltrazuril pada anak babi pada D3)

Kelompok #2 (T2) = Kelompok eksperimen (suplementasi FORCIX SW pada induk babi*; Tidak ada perlakuan Toltrazuril pada anak babi).

*- FORCIX SW diaplikasikan sebagai aplikasi tunggal 20ml pada pakan induk, 5 sampai 6 hari sebelum pembibitan

Performa induk dan anak babi dipantau selama masa percobaan dan penilaian diare anak babi dilakukan pada hari ke 3, 8 dan 15 berdasarkan metode Pedersen et al (2011).

Analisis data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa Pertambahan Berat Badan Harian Rata-Rata (ADG) individu anak babi selama masa laktasi secara signifikan lebih tinggi pada kelompok FORCIX (+16g/hari; P<0,05) dibandingkan dengan kelompok Toltrazuril. Hal ini menghasilkan bobot sapih anak babi yang lebih tinggi pada kelompok FORCIX (+336g/anak babi pada penyapihan 21 hari). Anak babi yang menggunakan Forcix SW juga memiliki skor diare yang lebih rendah dan homogen pada hari ke-8 jika dibandingkan dengan kelompok Toltrazuril.

Uji coba ini menunjukkan bahwa FORCIX SW dapat digunakan sebagai alat untuk:

– mencegah anak babi dari disbiosis usus yang parah sekitar usia 10 hari, dan

– secara signifikan meningkatkan pertumbuhan anak babi selama masa menyusui.

 

Forcix SW memiliki keuntungan tambahan sebagai produk alami yang hanya membutuhkan satu kali aplikasi pada pakan induk babi. Dengan mengurangi kebutuhan untuk mengambil anak babi satu per satu untuk mengaplikasikan produk pencegahan koksidiosis seperti toltrazuril, tingkat stres anak babi dan induk babi akan sangat berkurang.

Peningkatan kesejahteraan hewan bersamaan dengan berkurangnya jam kerja membuat Forcix SW menjadi alternatif alami yang layak untuk mengatasi diare pada anak babi muda.

Forcix SW juga tidak memiliki periode pemotongan atau residu.

TERSEDIA SEKARANG – Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut.

 

LIHAT artikel lengkap yang ditampilkan di Jurnal Babi di sini: Jurnal Daging Babi Vol 42 Edisi 5 (September & Oktober 2020)

Go to Top